Selasa, 23 Februari 2016



 Kamu suka pakai baju batik? Hmm dari mana asalnya batik, ya? Yuk, kita cari tahu asal usul batik! 

Kalau dilihat dari segi sejarah, batik berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII. Mulanya, ditulis dan dilukis pada daun lontar. Wah, lamaa bangeet! Kamu pasti belum lahir. Hehehe, Nesi juga kok! Saat itu, motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun, batik pun mengalami perkembangan. Mulai dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman, lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan sebagainya.

Selanjutnya, melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak. Namun, corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah.

Ragam budaya Bangsa Indonesia yang begitu kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri khas masing-masing daerah.


Begini caranya menulis batik. Ternyata tidak mudah, lo!

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dari beberapa informasi yang Nesi dapatkan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya, batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja. Hasilnya pun untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan di tempatnya masing-masing. Nah, lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat dan meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggang.

Akhirnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan, bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang juga dibuat sendiri. Tumbuhan itu antara lain pohon mengkudu, tinggi, soga, nila. Untuk bahan sodanya dibuat dari soda abu dan garamnya dibuat dari tanah lumpur.


Batik juga bisa dikreasikan menjadi tas yang lucu.

Jadi, kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa, tepatnya, setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.

Batik yang dihasilkan adalah batik tulis sampai awal abad ke-XX. Sementara, batik cap baru dikenal setelah perang dunia pertama atau sekitar tahun 1920. Kini, batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia dan bahkan menjadi pakaian sehari-hari. Penggunaan batik menjadi lebih umum. Modelnya pun kini lebih unik dan cantik, serta cocok untuk semua suasana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar